“Menggapai Mimpi di Negeri Eifell”

Eifell, Paris, siapa yang tidak tau dengan negeri yang disebut-sebut sebagai kota paling romantis di dunia itu ? Tentu saja setiap orang jika ditanya ingin sekali menginjakkan kaki di tanah eifell ini, tapi tidak semua orang juga dapat melihat keindahan menara yang masuk kedalam kategori 7menara terindah di dunia.

 

Aku, adalah satu dari berjuta-juta orang yang bermimpi akan melihat langsung bagaimana Paris yang ada di gambar-gambar itu. Jika sedang tak ada pekerjaan, aku sering download dari internet gambar-gambar tentang apa yang ada di Paris itu, dan tidak sedikit pula yang heran dengan tingkah ku.

“Kalau mimpi jangan terlalu tinggi, nanti jatuh nya sakit loh” kata-kata itu sudah tidak jarang lagi untuk ku dengar.

“Bermimpi apa salah nya? Orang-orang yang berhasil itu juga awal nya dari berani bermimpi kok” itu salah satu kalimat yang bisa membuat mereka sedikit diam.

“Mimpi kalau tidak ada usaha sama saja dengan nol” celoteh mulut-mulut itu lagi.

“Iya ini kan juga lagi usaha”.Aku paling tidak suka di jatuhkan seperi itu .

Tak satupun dari mereka yang percaya dengan keajaiban mimpi, selalu menganggap sesuatu itu tak mungkin. Memang tidak semua dari mereka yang tidak percaya, ada juga yang berkeinginan sama dengan ku .

“Kalau suatu saat kamu ke Paris, mau liat apa dulu” tanya April, seseorang yang punya mimpi sama dengan ku.

“Ya Menara Eifell duluan lah, sambil foto-foto dan setelah itu ke China Town buat belanja-belanja, kata orang-orang sih itu pusat belanja terbesar di Paris, setelah itu ke Chams Elysees untuk melihat acara parade terbesar di Prancis” aku terus bicara tapi entahlah apa dia mengerti apa yang ku katakan atau tidak.

“Lalu, mau tinggal dimana” Tanya nya lagi seperti mimpi itu sudah di ujung pintu

“Ya di aparteman paling bagus, yang juga banyak penduduk Muslim nya disana”.Aku rasa angan-angan itu sudah di depan mata .

“Yaa mudah-mudah an aku duluan yang nyampai disana” celetuk nya sambil tertawa kecil.

“Kita liat saja nanti, Allah juga sudah nulis skenario nya kok” jawab ku seakan tak ingin kalah.

Tinggal 2 minggu lagi Ujian Akhir Nasional pun akan tiba, tentu saja bukan hanya kelulusan yang dipikirkan, tapi juga kemana akan kuliah, pasti semua siswa ingin kuliah di Negeri, apalagi kalau jadi Mahasiswa Undangan. Itu juga jadi pesan Papa setiap saat .

“ Kalau bisa, kita yang diundang untuk kuliah, jadi tinggal duduk dan belajar saja, semua sudah disediakan, apa tidak mau enak begitu?”. kata-kata papa itu yang selalu ku ingat .

“Mau lah Pa, siapa yang tidak mau dikasi enak begitu, ini kan juga lagi usaha, Papa bantu do’a saja” itu selalu jadi jawaban ku.

Ujian Nasional pun telah kulalui, sekarang tinggal persiapan dan berdoa semoga nama ku masuk daftar siswa yang diteriman di PMDK. Jauh – jauh hari aku sudah memikirkan apa jurusan yang akan ku ambil. Pilihan pertama yaitu Sastra Prancis di Universitas Indonesia, dan Akuntansi di Universitas Andalas.

 

Hari-hari yang ku jalani pun terasa berat entah kenapa, semoga Allah telah mempersiapkan hadiah terindah nya untuk ku . Hari pengumuman siswa yang di terima PMDK pun jatuh pada hari ini, dan Alhamdulillah dengan rahmat Allah, doa ku, Orang tua ku, dan semua orang – orang yang menyayangi ku di dengar. Aku lulus di Sastra Prancis, Universitas Indonesia. Ini gerbang awal menuju mimpi ku selama ini, semoga Allah melihatkan kuasanya lagi.

 

4 tahun telah kujalani di UI, ternyata Sastra tak semudah yang ku bayangkan, perlu konsentrasi yang tinggi untuk memahami kalimat demi kalimat. Tapi asalkan dengan niat dan semangat yang tinggu tak selamanya itu jadi susah.

 

Sebentar lagi aku akan diwisuda, entah lah berapa IP yang ku dapatkan, dan beban ku pun mulai bertambah lagi memikirkan kemana aku akan bekerja nantinya, aku tidak siap untuk hidup menjadi pengangguran setelah ini, dan Alhamdulillah, berkat doa, semua terjawab, aku mendapatkan IP 3,7. Ini diluar dugaan ku. Allah benar-benar Maha Penyayang.

 

Tak lama setelah itu, aku sempat berdiam diri di rumah untuk istirahat di sejenak, setelah selama 4 tahun aku di pusingkan dengan kalimat-kalimat prancis itu. Aku memang telah ada niat untuk memasukkan lamaran ke berbagai perusahaan, terutama ke penerbitan besar untuk jadi seorang penerjemah. Dan sebelum surat lamaran itu di kirim, aku mendapat kan sebuah tawaran kerja untuk menjadi penerjemah novel-novel best seller di Champs-Elysees, Prancis.

 

“Ya Tuhan, aku benar-benar tak percaya dengan apa yang kudapatkan sekarang,ini bagaikan sebuah mimpi yang memang mimpi ini lah yang ku harapkan dulu. Memang Rahmat mu tidak akan sia-sia. Dan sedikit lagi, tinggal selangkah lagi, harapan ku, mimpi ku, dan cita-cita ku Insya Allah akan segera ku genggam”

 

Aku berangkat menuju Kota Impian ku dari dulu itu, ada perasaan sedih, ada juga bahagia, sedih akan meninggalkan Bunda, Papa, adek-adek ku dan semua yang ada di sini untuk sementara, dan bahagia nya adalah, sebentar lagi aku akan buktikan kepada mereka-mereka yang telah menjatuhkan semangat ku dulu, dan semua nya akan ku bayar dengan pembuktian ini.

 

Aku menuju Bandara Internasional Padang untuk berangkat ke Jakarta, dan baru terbang ke Prancis. Akhirnya setelah beberapa jam aku meginjakkan kaki di Bandar Udara Paris – Charles de Gaulle atau juga dikenal sebagai Bandar Udara Roissy.

 

“Ya Allah ini sangat jauh dari yang ku bayangkan, ini berawal dari mimpi-mimpi ku yang sebagian orang hanya mentertawakan, dan ini lah jawaban dari tangan Tuhan, tak satupun yang sia-sia jika semua nya ada usaha”.

 

Tak jauh berbeda kegiatan ku dengan apa yang ku jalani sebelum nya, butuh waktu untuk beradaptasi dengan keadaan, makanan, dan orang-orang yang udah lama menetap disini . Aku menjalani pekerjan dengan bahagia, dan semoga menjadi berkah di hadapan Allah SWT.

 

Tak mungkin ku lupa, akhirnya aku datang untuk melihat keindahan menara Eifell, tak hanya sekedar melihat, ini tak jauh berbeda dengan apa yang kulihat sebelum nya di gambar-gambar. Yang menjadi beda nya adalah, dulu hanya sekedar gambar dan sekarang aku sudah berdiri di depan  nya, menatap keindahan nya, sejenak terdiam, dan sore ini kunikmati dengan duduk di taman Champs-Elysees dengan menikmati coklat panas.

Share This Post: